New York, AS - Pihak otoritas di Amerika Serikat mengambil langkah lebih tegas dalam hal pemakaian sotware Photoshop di iklan kosmetik. Mereka melarang keras iklan yang memanipulasi foto apabila dinilai menyesatkan konsumen.
Akhir-akhir ini National Advertising Division telah memutuskan memblokir iklan yang dipublish oleh Covergirl untuk iklan NatureLuxe Mousse Mascara.
Keputusan tersebut bisa jadi menjadi awal berakhirnya era manipulasi foto secara digital, termasuk manipulasi tubuh model agar terlihat langsing.
Iklan maskara yang diblokir tersebut milik perusahaan Proctor & Gamble. Iklan ini mengklaim bahwa maskara yang dipakai mampu menghasilkan 'volume 2 kali lebih tebal'. Kemudian di bagian bawah iklan tersebut ditulis bahwa sang model telah 'diolah' memakai Photoshop.
Direktur NAD Andrea Levine mengatakan," Anda tidak bisa memakai photoshop untuk mendemonstrasikan bagaimana sebuah kosmetik itu terlihat setelah diaplikasikan ke wajah wanita. Lantas di bawahnya Anda mengatakan bahwa sebenarnya hal itu tidak benar".
NAD juga menambahkan, "Pihak pengawas iklan melarang pemakaian photoshop di iklan kosmetik di mana jelas-jelas menampilkan keunggulan produk secara berlebihan".
Dikutip detikINET dari DailyMail, Selasa (20/12/2011), aksi pemblokiran iklan yang menimpa perusahaan kecantikan karena memakai Photoshop ini bukanlah yang pertama terjadi.
Pada bulan Juni lalu, pihak pengawas iklan di Inggris pernah mencabut advertising yang menampilkan Julia Roberts untuk Lancome. Iklan tersebut dinilai tidak pantas ditampilkan karena telah menyesatkan akibat olahan Photoshop yang berlebihan.
detiknet.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar